TCP/IP ADDRESS VERSI 4
Alamat IP
versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296
host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan
dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari
alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol
sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi
kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh
alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi alamat
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation),
yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran
8-bit. Dalam
beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya
berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian,
yakni:
- Network Identifier/NetID
atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. - Host Identifier/HostID
atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau
sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak
boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network
identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa
jenis, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP.
Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point
atau one-to-one.
- Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat
broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
- Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.
Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat
IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya,
seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4
adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit
awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih
cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
|
Kelas Alamat IP
|
Digunakan oleh
|
||
|
Kelas A
|
1–126
|
0xxx xxxx
|
|
|
Kelas B
|
128–191
|
10xx xxxx
|
|
|
Kelas C
|
192–223
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk
jaringan skala kecil
|
|
Kelas D
|
224–239
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast (bukan alamat
unicast)
|
|
Kelas E
|
240–255
|
1111 xxxx
|
Direservasikan;umumnya digunakan
sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan
untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A
selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan
untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam
oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.
Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk
jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C
selalu diset ke nilai biner 110.
21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan
254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya
untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di
atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner
1110. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast
IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai
alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan
untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan
biner
1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
|
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah jaringan maksimum
|
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
|
|
Kelas A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
|
Kelas B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
|
Kelas C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi
ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada
saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang
baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang
dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah
alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address).
Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat
yang diterapkan pada lapisan jaringan
dalam DARPA Reference Model dan tidak
memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka
jaringan dalam DARPA Reference Model.
Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host
dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet,
yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang
harus digunakan oleh semua host TCP/IP
agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis,
yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network
identifier).
Alamat unicast menggunakan
kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya,
sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast
dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet
tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat
digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada
dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet,
yaitu public address (alamat
publik) dan private address
(alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat
yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan
berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya,
tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut
telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah
ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga
lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya.
Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama
masih terkoneksi dengan Internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan
intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun
menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika
sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet,
skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang
mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu
dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat
IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus
Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet
akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet.
Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal
ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan
pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet
memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam
intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet.
Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses
terhadap web
atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway
yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server.
Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah
sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya
untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam
sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan
mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer
Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut
sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP
yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address.
Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling
melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi
alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan
alamat IP privat disebut juga dengan jaringan
privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang
ditentukan di dalam RFC 1918
didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang
alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
- 169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network)
10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang
dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah
ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host
identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1
hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan
sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah
ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host
identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan
sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang
alamat ini adalah 169.254.0.1
hingga 169.254.255.254, dengan alamat
subnet mask 255.255.0.0. Alamat
ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic
Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat
privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat
publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
|
Ruang alamat
|
Dari alamat
|
Sampai alamat
|
Keterangan
|
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang alamat privat yang sangat
besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang alamat privat yang besar
(digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
|
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang alamat privat yang cukup
besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
|
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan oleh fitur Automatic
Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
|
Karena alamat-alamat IP di dalam
ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat
publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi
tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat
dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host
yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke
sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau
memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP
publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP
Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada
banyak penerima. Dalam sebuah intranet
yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah
alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening"
terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4
didefinisikan dalam ruang alamat kelas
D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet
lokal.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP
versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut
dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat
tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP
broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed
broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast
tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka
jaringan dengan menggunakan alamat broadcast
yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh,
untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast
Ethernet
dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4
adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful).
Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk
mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan
alamat network broadcast.
Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast
adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi
1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai
contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah
131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan
paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting,
atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara
itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan
yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat
broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier
yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host
dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang
berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network
identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain,
alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier
alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24
yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network
identifer 16, maka alamatnya
adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan
dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang
dialamatkan ke alamat ini. RFC 922
mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini
ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian,
hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network
identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi
dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812,
penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang
dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111
atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus
melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya.
Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis
dengan menggunakan Boot Protocol
(BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP
harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server
DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.
Semua host, yang berbasis
kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini,
paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua
jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan
tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data
dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini
disebut sebagai limited broadcast
0 komentar:
Posting Komentar